Proyek Preservasi Sepanjang 4.39 KM Senilai Milyaran Perkejaannya Dinilai Asal Jadi



Simalungun-Intainew.com |

TANPA PENGAWASAN YANG KETAT dari instansi terkait, proyek Preservasi senilai Milyaran disenyalir di kerjakan asal jadi, hal ini menjadi sorotan dari berbagai elemen masyarakat Simalungun.

Ketua DPD TOPAN-RI Simalungun, Sutrisno serta awak Media melakukan investigasi  kelapangan terkait pekerjaan preservasi jalan sepanjang 4,39 Km disenyalir di kerjakan asal jadi mendekati kebenaran.
Hasil Investigasi Sutrisno  dan Tim mengatakan Proyek dari mata anggaran Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2024, senilai Rp. 11.895.823.000,- itu di kerjakan oleh Kontraktor CV. Raka Rape dan konsultan Supervisi CV Laura.

Menurut Sutrisno, Pekerjaan pembangunan drainase atau parit pasangan dan tembok penahan dikerjakan sepanjang 4, 39 Km, dimulai dari Nagori Karang bangun Rambung Merah Kecamatan Siantar menuju Nagori Karang Rejo Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun diduga dikerjakan tanpa mengikuti petunjuk kerja.

Di sekitar pekerjaan tidak terdapat papan kegiatan, sehingga tidak diketahui kepastian volume,  pagu anggaran baik kegiatan Drainase atau parit pasangan maupun Tembok Penahan.

"Tukangnya sudah kita ingatkan bahwa yang dikerjakan itu salah, seharusnya kalau pekerjaan parit pasangan dasarnya harus dikasih pasir dulu,kemudian semen,lalu disusun batu padasnya, bukan langsung batu nya disusun," ujarnya.

Yang lebih parah, dalam keadaan berlumpur dan masih ada air, dipasang batu padas.

"Pekerjaan seperti ini tidak akan bertahan lama apabila hujan lebat dan banjir, " kata ketua DPD TOPAN-RI Sutrisno didampingi Tim Pencari Fakta.

Saat di konfirmasi tukang yang mengerjakan, mengapa dilanjutkan pekerjaan pemasangan batu padas saat air mengalir, dengan langgeng menjawab "jumpai saja bang uden, sayakan cuma pekerja" kata Sukatno, tukang yang mengaku dirinya dari Kota Binjai.

Hingga berita ini tayang, DPD TOPAN-RI dan Tim Pencari Fakta belum berhasil mendapat keterangan dari penanggungjawab pekerjaan, disebabkan nomor kontak yang bersangkutan belum berhasil diperoleh untuk dimintai penjelasan terkait dugaan amburadulnya pekerjaan tersebut. Int. Ismail Kobet.
Lebih baru Lebih lama