Penutupan Muzakarah MPTTI ASEAN Ke-8, Sultan Ternate dan Gubernur Maluku Utara Mengapresiasi


Medan-Intainew | Penutupan Muzakarah MPTTI ASEAN Ke-8 di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara (Malut) mulai dari pembukaan hingga penutupan berjalan aman dan sukses. Hal ini tidak terlepas dukungan Sultan Ternate, Gubernur Maluku Utara, Kapolda Maluku Utara, MUI Maluku Utara, Walikota Ternate dan Polres Ternate.

Dalam sambutanya pada penutupan muzakarah, Sultan Ternate Hidayatullah Sjah, S.IP, MAP menyampaikan bahwa kajian tasawuf sufi sudah lama dikenal oleh ulama di bumi Ternate, dan berterima kasih kehadiran MPTTI di Ternate yang kembali membangkitkan ajaran sufi, dengan faham sufi ini dapat membawa kejayaan bumi Ternate pada masa itu.

"Kita yakin dan percaya orang-orang yang mengamalkan islam dengan benar (Islam Kaffah) akan mendapatkan kejayaan dan keberkahan,

dan kami mengimbau seluruh masyarakat Ternate untuk menyambut baik kehadiran MPTTI di bumi Ternate agar diamalkan oleh seluruh masyarakat Ternate," ujar Sultan Ternate seperti yang disampaikan Ketua MPTTI Pusat Abi Sahal Tastari Waly kepada media via telepon, Selasa (21/11/2023).

Sebagai bentuk keseriusan Sultan Ternate pada pengembangan ajaran tasawuf ini, sehingga Sultan bersedia dinobatkan menjadi salah satu penasihat MPTTI di Provinsi Maluku Utara.

"Di Ternate ada hal unik, pemerintah yang memegang kekuasaan, tetapi kehormatan dan simpatisme masyarakat itu lebih kepada Sultan, oleh karenanya pemerintah dan kesultanan bersinergi harmonis dalam membawa kesejahteraan masyarakat Ternate khususnya, dan Provinsi Maluku Utara pada umumnya," ujar Sultan Ternate.

Tidak lupa Sultan Ternate turut mendoakan agar MPTTI berjaya di Ternate Provinsi Maluku Utara, sehingga ajaran kesufian yang digagas Abuya Syekh Amran Waly Al-Kholidi dapat diterima masyarakat dengan baik.

Begitupun di Kota Tidore, MPTTI di bawah pimpinan Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidy, disampaikan saat berkunjung ke Tidore, Abuya dan rombongan disambut sebagai tamu kehormatan di Istana Kesultanan Tidore oleh Perdana Menteri Kerajaan Kesultanan Tidore.

Perdana Menteri menyampaikan pidato sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghormatan kepada Abuya, sembari beliau menceritakan risalah sejarah kerajaan Tidore juga pada awal kebangkitan dan hingga mencapai puncak kejayaan banyak tokoh-tokoh ulama sufi dan berperan aktif di dalamnya.

Sementara itu Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba, Lc, melalui staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ir. H. Mulyadi Wowor M.Si dalam sambutan tertulis Gubernur Maluku Utara apa yang dihasilkan dari Muzakarah ulama Sufi di Kota Ternate semoga membawa keberkahan dan kebaikan untuk semuanya.

"Mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan Abuya Syekh Amran Waly Al-Kholidi kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Kota Ternate atas penyelenggaraan acara Muzakarah, dan semoga Allah senantiasa meridai niat baik kita semua," ujar Gubernur.

Tidak lupa, Gubernur Maluku Utara ini meminta pasca-Muzakarah ini, semakin mempererat pemahaman positif dalam melihat perbedaan yang ada di tengah kehidupan masyarakat dan bangsa kita.

"Maka saya mengajak kita semua untuk selalu menasihati, inilah momentumnya lewat Muzakarah ulama se-Asia Tenggara ini merupakan kesempatan yang baik bagi umat Islam di dunia, mewujudkan perdamaian," sambungnya.

Di akhir sambutannya, Gubernur berpesan agar kegiatan ini diteruskan dan ditindaklanjuti, serta tidak berhenti untuk selalu mengajak umat agar senantiasa mendekatkan diri pada Allah dan semakin mencintai Rasulullah lewat zikir.

"Muzakarah dan zikir akbar MPTTI tujuannya di samping sebagai ajang silaturahmi juga upaya kita mengembalikan akhlak umat manusia yang sebagian sudah jauh dari tuntutan Nabi Muhammad SAW, agar kembali ke fitrahnya sebagai hamba yang patuh dan taat atas perintah serta larangan Allah dan RasulNya," ujar Gubernur.

Di akhir penutupan muzakarah, Abuya Syekh Haji Amran Waly Al-Kholidy menerima cenderamata langsung dari Sultan Ternate Hidayatullah Sjah,S.IP, MAP sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap Abuya dan seluruh jemaah Majelis Pengkajian Tauhid Tawasuf, agar tetap bersemangat dan berjuang dalam mensyiarkan dakwah tauhid tasawuf, bagi perdamaian dunia.

Rekomendasikan Muzakarah Ternate

Para ulama tasawuf dan kesufian, setelah beberapa hari melakukan Muzakarah di Ternate, membahas hal-hal terkait perkembangan dakwah MPTTI dan berbagai hal terkait persoalan global, akhirnya para ulama dan tokoh yang terlibat dalam Muzakarah Ternate memberikan beberapa rekomendasi yang nantinya akan disampaikan kepada pemerintah, di antaranya:

1. Tasawuf Kesufian merupakan ajaran Ihsan sebagai rukun agama yang ketiga setelah Islam dan Iman. Mengajarkan kepada kita untuk beribadah yang baik, berakhlak mulia, beriman dan bermakrifat dengan tauhid yang hakiki lepas dari Kesyirikan, Kenifakan, dan Kefasikan, oleh karena itu perlu dikembangkan di tengah masyarakat untuk diamalkan dalam kehidupan keseharian.

2. Berkontribusi bagi perbaikan keadaan bangsa dan negara menuju Indonesia Emas tahun 2045, maka ulama tasawuf mengamanatkan ajaran tauhid tasawuf dalam pembangunan mental spiritual.

3. Sehubungan dengan terjadinya invasi zionis Yahudi Israel ke Palestina yang mengakibatkan jatuhnya korban masyarakat sipil yang tidak berdosa, seperti anak-anak, perempuan dan orang tua jompo, maka peserta Muzakarah Ternate mengutuk peristiwa tersebut dan mengimbau agar kekejaman dan kezaliman dihentikan, melalui otoritas pemimpin negara-negara di dunia. * Int/ril

Lebih baru Lebih lama